Melupakan mantan setelah hubungan berakhir adalah proses yang seringkali menyakitkan dan penuh tantangan. Dalam Islam, pendekatan terhadap move on tidak hanya berfokus pada aspek emosional semata, tetapi juga menekankan pentingnya ketaatan kepada Allah SWT dan pencarian kedamaian batin melalui ajaran agama. Artikel ini akan membahas langkah-langkah melupakan mantan menurut perspektif Islam, dengan harapan dapat membantu Anda menemukan kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi perpisahan.
Menerima Takdir dan Bertawakal kepada Allah SWT
Langkah pertama dalam melupakan mantan adalah menerima takdir Allah SWT. Dalam Islam, setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, termasuk perpisahan, adalah bagian dari ketetapan-Nya. Meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas izin dan kehendak-Nya akan membantu Anda mengurangi rasa penyesalan, kekecewaan, dan pertanyaan "mengapa harus terjadi padaku?".
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Hadid ayat 22-23 menyebutkan:
"Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."
Setelah menerima takdir, penting untuk bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT setelah berusaha semaksimal mungkin. Sadarilah bahwa mungkin ada hikmah di balik perpisahan ini yang belum Anda ketahui. Fokus pada kebaikan yang akan datang dan yakini bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik, sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Baqarah ayat 216:
"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Memperkuat Ibadah dan Mendekatkan Diri kepada Allah
Salah satu cara paling efektif untuk menyembuhkan luka hati adalah dengan memperkuat ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kesibukan hati dengan zikir, doa, membaca Al-Qur'an, dan shalat akan mengalihkan fokus dari rasa sakit dan kesedihan.
Shalat: Jadikan shalat sebagai momen untuk mencurahkan segala keluh kesah Anda kepada Allah. Shalat Tahajjud di sepertiga malam terakhir sangat dianjurkan karena pada saat itu doa-doa lebih mudah dikabulkan.
Doa: Panjatkan doa memohon kekuatan, kesabaran, dan ketenangan hati. Mintalah agar Allah menghilangkan rasa cinta yang tidak semestinya dan menggantinya dengan kecintaan kepada-Nya. Doa juga bisa menjadi sarana untuk memohon diberikan jodoh yang terbaik di kemudian hari.
Dzikir: Perbanyaklah berdzikir menyebut nama-nama Allah (Asmaul Husna), istighfar, dan membaca shalawat. Dzikir dapat menenangkan hati dan menjauhkan dari pikiran-pikiran negatif.
Membaca Al-Qur'an: Merenungi ayat-ayat Al-Qur'an dapat memberikan ketenangan dan petunjuk hidup. Banyak kisah dalam Al-Qur'an yang mengajarkan tentang kesabaran dan tawakal.
Dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah, Anda akan merasakan kehadiran-Nya yang menenangkan dan menyadari bahwa Dialah satu-satunya tempat bersandar yang sejati.
Menghindari Hal-hal yang Mengingatkan pada Mantan
Untuk mempercepat proses move on, penting untuk menghindari hal-hal yang terus-menerus mengingatkan Anda pada mantan. Ini termasuk:
Mengurangi atau menghentikan komunikasi: Membatasi interaksi, baik langsung maupun melalui media sosial, sangat penting. Jika memungkinkan, unfollow atau mute akun media sosial mantan untuk sementara waktu.
Menyingkirkan barang-barang kenangan: Simpan atau singkirkan barang-barang yang memiliki nilai sentimental dengan mantan. Melihatnya terus-menerus hanya akan membangkitkan memori lama.
Menghindari tempat-tempat yang sering dikunjungi bersama: Untuk sementara waktu, coba hindari tempat-tempat yang memiliki banyak kenangan dengan mantan.
Tujuan dari langkah ini bukanlah untuk membenci mantan, tetapi untuk memberikan ruang bagi diri sendiri untuk sembuh dan membangun kembali kehidupan tanpa ketergantungan emosional pada mereka.
Fokus pada Diri Sendiri dan Lingkungan yang Positif
Setelah perpisahan, ini adalah waktu yang tepat untuk berfokus pada diri sendiri dan mengembangkan potensi. Islam mendorong umatnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
Meningkatkan kualitas diri: Gunakan waktu luang untuk mempelajari hal baru, mengembangkan hobi, atau meningkatkan keterampilan. Ini bisa berupa membaca buku-buku Islami, mengikuti kajian, atau bahkan belajar bahasa baru.
Memperbanyak kegiatan positif: Ikuti kegiatan sosial, berorganisasi, atau bergabung dengan komunitas yang memiliki tujuan baik. Berinteraksi dengan orang-orang baru yang positif akan membantu mengalihkan perhatian dan membangun semangat baru.
Bersilaturahim: Perbanyak waktu bersama keluarga dan teman-teman yang mendukung. Dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting untuk pemulihan emosional.
Menjaga kesehatan: Pastikan Anda menjaga pola makan, berolahraga, dan mendapatkan istirahat yang cukup. Kesehatan fisik dan mental saling berkaitan erat.
Lingkungan yang positif dan fokus pada pengembangan diri akan membantu Anda menemukan kebahagiaan dan kepuasan dari dalam, bukan dari hubungan dengan orang lain.
Memohon Ampunan dan Memaafkan
Seringkali, rasa sakit akibat putus cinta juga dibarengi dengan kemarahan atau penyesalan. Dalam Islam, memohon ampunan (istighfar) atas dosa-dosa dan memaafkan adalah kunci kedamaian.
Istighfar: Renungkan apakah ada kesalahan atau dosa yang Anda lakukan selama hubungan. Mohon ampun kepada Allah atas segala khilaf.
Memaafkan: Maafkan mantan atas kesalahan yang mungkin telah mereka lakukan, dan yang terpenting, maafkan diri sendiri. Menyimpan dendam atau rasa bersalah hanya akan menghambat proses penyembuhan Anda. Ingatlah bahwa memaafkan bukanlah melupakan, tetapi melepaskan beban emosional yang Anda pikul.
Dengan mempraktikkan langkah-langkah ini, insya Allah Anda akan menemukan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan, melupakan mantan, dan melangkah maju menuju kehidupan yang lebih baik, penuh keberkahan dan kedekatan dengan Allah SWT. Ingatlah, proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran, namun dengan keimanan dan usaha yang sungguh-sungguh, Anda pasti bisa melewatinya.